Sabtu, 08 Oktober 2011

Sopir Angkot M27 Malah Tancap Gas Saat Korban Minta Berhenti

Jakarta - Eryanto (41), paman Novinda Parantika (18) mahasiswi Institut Musik Indonesia yang mengalami luka akibat nekat terjun dari angkutan umum, menduga ada gelagat tidak baik dari sopir. Korban telah berupaya memberhentikan angkot, tapi sopir malah terus tancap gas.

"Saya melihat ada gelagat tidak baik. Soalnya keponakan saya sempat menanyakan kenapa tidak lurus, kenapa belok tapi tidak ditanggapi," kata Ery kepada wartawan, saat ditemui di RS Harapan Jayakarta, Jl Raya Bekasi Timur, Cakung, Jakarta Timur, Jumat (7/10).

Bukan itu saja, keponakannya yang pernah menjuarai kompetisi vokal di China itu juga sempat menyodorkan uang agar sang sopir mau memberhentikan kendaraannya.

"Bukannya berhenti angkotnya malah tancap gas," ujar Ery.

Akhirnya, imbuh Ery, Novinda atau akrab disapa Putri dan baru dua bulan di Jakarta memilih nekat terjun dari angkot jurusan Kampung Melayu-Pulogadung yang membawanya.

"Saat jatuh dia sempat pingsan dan ditolong petugas Transjakarta bernama Wahyu dan langsung membawanya ke rumah sakit," ujar Ery.

Kondisi putri tunggal dari Ida Tepo Palupi dan Almarhum Kapten Penerbang Agus Riyanto itu kini dalam kondisi pemulihan karena luka di belakang kepala bagian kanan. Novinda kini dirawat di RS Harapan Jaya, Ruang Cempaka.

"Dokter mengindikasikan gegar otak ringan," katanya.

Saat disinggung apakah kejadian tersebut akan dilaporkan kepada pihak kepolisian, Ery menjawab bila langkah tersebut akan dibicarakan dengan ibunda Novinda.

"Kita masih bingung karena korban terbatas untuk memberikan informasi. Dia tidak ingat wajah sang sopir," jelas Ery.

Novinda nekat melompat dari metromini 27 rute Kampung Melayu-Pulogadung, Kamis (6/10) sekitar pukul 09.00 WIB, setelah dia curiga dengan sopir angkot yang membelokan tiba-tiba jalur yang biasa dilaluinya.

Saat berada di dalam angkot, hanya ada tiga orang, korban, rekan sopir, dan sang sopir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar